Tugas Softskill Etika Profesi Akuntansi
Tugas Tambahan Minggu ke 4
Yulita Maulida/21209675/4EB13
Soal : Carilah contoh kasus Enron dan
beri tanggapan siapa yang salah dalam kasus tersebut dan beri lah tanggapannya.
Penyelesaian :
KASUS ENRON
Latar
Belakang
Enron adalah sebuah
perusahaan energi Amerika yang berbasis di
Houston , Texas ,
Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada 1930 sebagai Northern Natural
Gas Company, sebuah konsorsium dari Northern American Power and Light Company, Lone Star Gas
Company, dan United Lights and Railways
Corporation. Kepemilikan konsorsium ini secara bertahap dibubarkan antara 1941 hingga 1947 melalui penawaran saham
kepada publik. Pada 1979, Northern Natural Gas mengorganisir dirinya sebagai
perusahaan induk, Internorth, yang menggantikan Northern Natural Gas di New York Stock Exchange.
Enron sebelum tahun 2001 mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan
merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas
alam, bubur kertas dan kertas, serta komunikasi (wikipedia.co.id).
Pada 2 Desember 2001,
Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11 akibat kebangkrutan yang
melanda perusahaan tersebut. Kebangkrutan ini disebabkan kegagalan pada proses bisnis
dan manajemen (Eiteman, dkk, 2007). Juga akibat adanya penipuan akuntansi yang
sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif (wikipedia.co.id).
Jeffrey Skilling menjelaskan kebangkrutan Enron disebabkan terganggunya
proses bisnis akibat credit rating perusahaan
menurun pada November 2001. Hal ini dikarenakan sebagai perusahaan trading, membutuhkan rating nilai
investasi untuk melakukan perdagangan dengan perusahaan lain. Tidak ada nilai
yang baik, maka tidak akan ada perdagangan (Eiteman, dkk, 2007).
Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya
yang terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudian
diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet). Hutangnya tidak hanya sebesar $13 juta tetapi
bertambah hingga sebesar $38 juta. Klasifikasi ulang dilakukan karena terdapat
banyak special purpose entity (SPEs)
dan kerjasama yang tidak tercatat dalam neraca yang memiliki banyak hutang.
Sehingga terjadi ketidakcocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian
menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh (Eiteman, dkk, 2007).
Pada kasus Enron ini, lembaga-lembaga eksternal juga ikut bertanggung jawab
terjadinya kasus tersebut. Diantaranya;
1.
Auditor.
Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) adalah kantor
akuntan Enron. Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan
kesaksian apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices). Andersen, disewa dan
dibayar oleh Enron. Andersen juga menyediakan konsultasi untuk Enron, dimana
hal ini melebihi wewenang dari akuntan publik umumnya. Selain itu Andersen
mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran yang begitu besar dari Enron,
$5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi.
2.
Konsultan hukum. Konsultan hukum Enron,
khususnya Vinson & Elkins juga disewa oleh Enron. Konsultan hukum ini
bertanggungjawab untuk menyediakan opini hukum atas strategi, struktur, dan
legalitas umum atas semua yang dilakukan oleh Enron. Sama dengan Andersen, saat
ditanyakan mengapa tidak ikut menghalangi ide dan aktivitas ilegal Enron,
konsultan hukum ini menjelaskan bahwa Enron tidak memberikan informasi yang
lengkap, khususnya tentang kepemilikan di SPEs.
3.
Regulator. Enron
sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi diawasi oleh
Federal Energy Regulatory Commission (FERC), akan tetapi FERC tidak melakukan
pengawasan secara mendalam. Hal ini dikarenakan Enron melakukan aktivitasnya
dalam perdagangan listrik tidak di satu negara, yaitu antar negara.
4.
Pasar
ekuitas. Sebagai perusahaan publik, Enron diharuskan mengikuti
peraturan dari SEC. Akan tetapi dalam pengawasannya SEC, tidak melakukan
investigasi secara mendalam atau melakukan konfirmasi ulang terhadap Enron. SEC
hanya mengandalkan pada testimoni yang dibuat oleh lembaga lain seperti auditor
perusahaan (Arthur Andersen). Sedangkan NYSE mengharuskan Enron memenuhi
peraturan perdagangan di NYSE. Berbeda dengan SEC, NYSE tidak hanya melakukan
verifikasi firsthand.
5. Pasar
hutang. Enron, seperti perusahaan lainnya menginginkan dan
membutuhkan sebuah nilai rating. Sehingga
Enron membayar Standard & Poors
serta Moody’s untuk memberikan nilai rating. Rating ini dibutuhkan untuk
sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar. Yang
menjadi masalah, perusahaan rating tersebut hanya melakukan analisis sebatas pada
data yang diberikan kepada mereka oleh Enron, operasional dan aktivitas
keuangan Enron. Terjadi perdebatan apakah perusahaan rating harus memeriksa total
hutang perusahaan atau tidak. Khususnya yang berkaitan dengan SPEs.
Meningkatnya defisit
dalam arus kas perusahaan menyebabkan timbulnya masalah manajemen keuangan yang
mendasar pada Enron. Pertumbuhan perusahaan membutuhkan adanya modal eksternal.
Tambahan modal dapat diperoleh dari hutang baru dan ekuitas baru. Ken Lay
dan Jeff Skilling, enggan untuk menerbitkan jumlah besar dari ekuitas baru.
Karena akan mendilusi laba dan jumlah saham yang dipegang oleh pemegang saham. Pilihan menggunakan utang juga terbatas,
dengan tingkat utang yang tinggi menyebabkan rating Enron hanya sebesar BBB,
tingkat rating yang rendah oleh lembaga pemberi rating (Eiteman, dkk, 2007).
Andrew Fastow bersama dengan asistennya membuat SPEs, alat yang digunakan
dalam jasa keuangan. SPEs memiliki dua tujuan penting, pertama; menjual
aset-aset yang bermasalah ke rekanan. Enron menghilangkan aset tersebut dari
neraca, mengurangi tekanan akibat utang dan menyembunyikan kinerja buruk
investasi. Hal ini dapat mendatangkan dana tambahan untuk membiayai
kesempatan investasi baru. Kedua; memperoleh pendapatan untuk memenuhi laba
yang disyaratkan oleh Wall Street.
SPEs dibiayai dari tiga sumber; (1) ekuitas dalam bentuk saham tresuri, (2)
ekuitas dalam bentuk minimum 3% dari aset yang berasal dari pihak ketiga yang
tidak berhubungan, (3) jumlah yang besar dari utang bank. Modal ini
berada pada sisi kanan neraca SPEs, akan tetapi pada sisi kiri modal digunakan
untuk membeli aset dari Enron. Hal ini menyebabkan harga saham SPEs berkaitan dengan
harga saham Enron. Saat saham SPEs naik, maka saham Enron ter-apresiasi.
Sedangkan saat harga saham SPEs turun, maka harga saham Enron ter-depresiasi
(Eiteman, dkk, 2007).
Menurunnya harga saham Enron hingga $47 per lembar saham pada bulan Juli
2001, menyebabkan investor curiga. Hal ini menyebabkan Sherron Watkins, wakil
presiden Enron mencoba memperingatkan Kenneth Lay dengan membawa 6 lembar surat
yang menjelaskan proses akuntan yang tidak wajar sehubungan dengan SPEs dan
memperingatkan akan kecurangan proses akuntan. Akan tetapi peringatan Sherron
Watkins tidak dihiraukan oleh Ken Lay, sehingga terjadilah tsunami di Enron.
Harga sahamnya jatuh hingga tersisa $1 per lembar saham yang menyebabkan Enron
bangkrut (Velasquez, 2006).Pada Bulan Februari 2002, Sherron Watkins dipanggil
oleh DPR untuk menjelaskan skandal Enron, tentang aktivitas akuntansi
perusahaan. Kemudian Sherron Watkins menjelaskan semua permasalahan
tersebut, dan menyebabkan dirinya dijuluki sebagai courageous whistleblower (Velasquez, 2006).
Analisis
Pada kasus ini dapat kita lihat bahwa Enron mengadopsi model SWM (Shareholder Wealth Maximization), dengan
asumsi bahwa pasar efisien. Ini mengandung makna, harga saham selalu tepat
memproyeksikan harapan akan return dan
risiko yang dipersepsikan oleh investor. Model SWM ini fokus pada
maksimalisasi nilai jangka panjang, bukan hanya jangka pendek. Sedangkan Enron
lebih berfokus pada tujuan jangka pendek untuk memenuhi komitmen dengan Wall
Street. Fokus jangka pendek oleh manajemen dan investor ini
disebut dengan impatient capitalism.
Pertanyaan dan
jawaban:
1.
Manakah dalam sistem pengelolaan perusahaan, baik
internal maupun eksternal yang menjadi penyebab utama kegagalan Enron?
Internal
Masalah yang berasal dari BOD yang bersinergi dengan Andy Fastow membentuk
SPEs. SPEs ini digunakan sebagai perusahaan pengalihan utang Enron dan aset
Enron yang bermasalah. Tujuan SPE yaitu;
Ø Menjual
aset Enron yang bermasalah untuk mendapatkan dana investasi baru
Ø Menjual
investasi yang bermasalah ke rekanan dengan tujuan untuk menghasilkan
pendapatan sesuai dengan target dari Wall Street
Eksternal
Ø Auditor:
Arthur Andersen bersikap tidak independen dalam mengaudit laporan keuangan
Enron
2.
Jelaskan bagaimana seharusnya pemegang saham individu dan
komponen dari sistem pengelolaan perusahaan mencegah masalah pada Enron atau
menyelesaikan masalah sebelum terjadi krisis?
Untuk mencegah masalah:
Ø Auditor:
melakukan audit sesuai dengan kode etik profesi akuntan dan GAAP. Audit
forensik – Audit investigatif
Ø Legal counsel: seharusnya melakukan investasi
secara detail dan menyeluruh pada manajemen, khususnya yang menyangkut aspek
legalitas pada kepemilikan dari SPEs.
Ø Regulator:
bertanggungjawab mengawasi perusahaan secara mendalam, penerbitan peraturan dan
UU khususnya dalam GCG
Ø Equity market: seharusnya tidak langsung
percaya pada nama besar/ reputasi besar KAP Arthur Andersen tetapi juga
melakukan analisis laporan keuangan intensif dan investigasi secara mendalam
tidak hanya berdasar pada hasil audit.
Ø Debt market: memberi rating perusahaan sesuai
dengan hasil investigasi yang mendalam
Ø Bank and Bankers: bersikap
independen dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan dan menganalisis
hubungan kepemilikan antar perusahaan
Menyelesaikan masalah yang terjadi:
Ø Menerbitkan
peraturan yang jelas untk mengatur transparansi pengungkapan transaksi keuangan
antar perusahaan (regulator)
Ø Tuntutan
hukum terhadap manajemen Enron yang bertanggung-jawab atas terjadinya
permasalahan ini
Ø Dibubarkannya
firma KAP Arthur Andersen
Ø Jasa
audit KAP dipisah dengan jasa konsultan perusahaan untuk independensi KAP
Ø Banyak
kasus auditor mengaudit laporan keuangan perusahaan tidak bekerja dibawah
pengawasan komite audit (KA) dan tidak bebas dari pengaruh manajemen senior
perusahaan – sehingga perlu KA dari eksternal seperti akademisi dan praktisi
akuntansi.
3.
Jika semua perusahaan publik di Amerika menjalankan
operasinya seperti Enron, mengapa orang akan berpikir hal ini akan menjadi isolated incident, dan bukan contoh dari
banyak kegagalan?
Ø Karena
masalah Enron melibatkan pihak-pihak internal maupun eksternal dalam bentuk
kecurangan yang sistemik. Sehingga sulit mengungkapkan kecurangan yang Enron
lakukan. Hal inilah yang mendorong pemerintah Amerika mengeluarkan Sarbanes Oxley Act 2002, pada tanggal 30
Juli 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar