Tugas Minggu ke-5
Softskill Akuntansi Internasional
yulita maulida/21209675/4eb13
yulita maulida/21209675/4eb13
Bab 10. Harmonisasi Akuntansi
Internasional
A. Memahami perbedaan harmonisasi
dan standarisasi yang berlaku dalam standar akuntansi
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi
dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam.
Harmonisasi
akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting yang
dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa
efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
Istilah
harmonisasi dan standarisasi seolah-olah memiliki arti yang sama. Secara umum,
standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit bahkan
mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi.
Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antar negara, dan oleh
karenanya lebih sukar untuk diimplementasikan secara internasional.
Sedangkan
Harmonisasi lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu
ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami
kemajuan besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Komparabilitas
informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi.
Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi, pengungkapan atau
audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana
para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya (setidaknya dalam
beberapa aspek) tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu sistem.
Harmonisasi
akuntansi mencakup :
1. Harmonisasi
akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan,
2. Harmonisasi
akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3. Harmonisasi
akan standar audit
B.
Menjelaskan pro dan kontra harmonisasi standar akuntansi
internasional.
Para
pendukung harmonisasi internasional mengatakan bahwa harmonisasi (bahkan
standarisasi) memiliki banyak keuntungan. Sir Bryan Carsberg, mantan Sekretaris
Jenderal IASC, menulis sekitar bulan September 2000 :
Pendekatan
yang hati-hati untuk menganalisis keinginan akan harmonisasi internasional
memperlihatkan bahwa biaya dan manfaat yang diperoleh berbeda-beda dari satu
kasus ke kasus yang lain. Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat
banyak digunakan diseluruh dunia. Namun demikian, meskipun dapat dilakukan,
kita tidak dapat memperoleh kesepakatan bahwa Inggris atau bahasa umum lainnya
harus digunakan untuk menggantikan 6.800 bahasa atau lebih yang sekarang ini
digunakan di dunia. Kita mengakui bahwa bahasa merupakan wahana budaya yang tak
tergantikan dan bahwa penghapusan budaya yang berbeda akan menyebabkan kerugian
yang sangat besar dalam bidang sastra dan ekspresi budaya lainnya.
Bagaimana
dengan harmonisasi perpajakan dan sistem jaminan sosial ? Kalangan usaha akan
mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan, biaya sistem dan
pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi. Namun kasus ini menunjukkan kepada
kita kerugian harmonisasi yang lain.
Perpajakan
dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi
ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk
membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda
menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka
masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka
untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan
pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti
pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari
kompetisi antar negara.
Sebuah
tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi.
Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain :
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan resiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
C. Memahami arti rekonsiliasi dan
pengakuan bersama (timbal balik) terhadap perbedaan standar akuntansi
Sejarah
Penentuan Standard Akuntansi Internasional
Awal
tahun 1971 ( sebelum pembentukan IASC ), beberapa pihak mengatakan bahwa
penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas
masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah
memiliki fleksibilitas yang terbangun dengan sendiri didalamnya dan kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu
nilai terpenting yang dimilikinya.
Pada
saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi
sosial, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah
tantangan secara politik tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.
Beberapa
pengamat yang lain mengatakan bahwa penetapan standar akuntansi internasional
pada dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang
menyediakan jasa akuntansi internasional untuk memperluas pasar.
Lebih
jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan
“standar yang berlebihan.” Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan
nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin
dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya
besar. Argumen terkait adalah perhatian politik nasional sering kali
berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional
tidak terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.
Dua
pendekatan yang diajukan sebagai solusi guna mengatasi permasalahan yang
terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
(1)
Rekonsiliasi
(2)
Pengakuan bersama ( yang disebut sebagai “imbal balik”/resiprositas)
Rekonsiliasi
berbiaya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan
lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun hanya menyajikan
ringkasan, bukan gambaran perusahaan yang utuh.
Pengakuan
bersama terjadi apabila pihak regulator diluar negara asal menerima laporan
keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Imbal balik tidak meningkatkan perbandingan laporan keuangan lintas negara dan
dapat menimbulkan “lahan bermain yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan
perusahaan-perusahaan asing menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila
dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap perusahaan domestik.
Perdebatan
mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh.
Sebagian besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS). Dan banyak
pula negara yang telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan.
Standar
akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
(a)
Perjanjian internasional atau politis;
(b)
Kepatuhan secara sukarela (atau didorong secara profesional);
(c)
Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.
Usaha-usaha
standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan
secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada
orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar
internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi
ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus menjadi rujukan pertama
(mempunyai keunggulan).
D. Mengidentifikasi organisasi
yang mempromosikan hormonisasi dan memiliki peran penting dalam penetapan
standar akuntansi internasional.
Organisasi
Internasional yang Mendorong Harmonisasi
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standard akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1)
Badan standard Akuntansi Internasional (IASB)
2)
Komisi Uni Eropa (EU)
3)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4)
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5)
Kelompok kerja ahli antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas standard
Internasional Akuntansi dan Pelaporan, bagian dari konfrensi Perserikatan
Bangsa-bangsa dalam perdagangan dan pembangunan.
6)
Kelompok kerja dalam standard Akuntansi Organisasi kerjasama dan Pembangunan
Ekonomi (kelompok kerja OECD)
Yang
juga penting adalah Federasi Internasional Bursa Efek (FIBV) organisasi
perdagangan untuk pasar surat berharga dan derivatif yang teratur diseluruh
dunia. Salah satu tujuan FIBV adalah untuk menetapkan standard harmonis untuk
proses usaha dalam perdagangan surat berharga lintas batas, termasuk penawaran
publik lintas batas.
Badan
Standard Akuntansi Internasional
Badan
Standard Akuntansi Internasional (IASB) dahulu IASC, merupakan badan pembuat
standar sektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh
organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada
tahun 2001. Sebelum restrukturisasi IASC mengeluarkan 41 Standard Akuntansi
Internasional (IAS) dan sebuah kerangka dasar untuk penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan.
Tujuan
IASB adalah :
Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standard akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi,transparan, dan dapat dibandingkan dalam
laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan
dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
untuk
mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
untuk
membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi
internasional dan standard Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas
tinggi.
IASB
mewakili organisasi akuntansi dari sekitar 100 negara. Dengan sedemikian
luasnya dasar dukungan ini, IASB merupakan kekuatan pendorong dalam penentuan
standard akuntansi.
Struktur
IASB yang Baru
Dewan
IASB membentuk suatu kelompok kerja strategi yang mempertimbangkan bagaimana
seharusnya strategi dan struktur IASC setelah menyelesaikan program kerja
standard ini. Pada November 1999 dewan IASC secara bulat menyetujui suatu
resolusi yang mendukung usulan struktur baru intinya adalah :
1)
IASC akan didirikan sebagai sebuah organisasi independent
2)
Organisasi tersebut akan terdiri dari dua bagian utama, Perwalian dan Dewan,
serta komite Interpretasi tetap dan dewan penasihat standard
3)
Perwalian akan menunjuk anggota dewan,melakukan pengawasan dan mengumpulkan
dana yang diperlukan, sedangkan dewan memiliki tanggung jawab tunggal untuk
penentuan standard akuntansi
I
|
IASB
yang direstrukturisasi tersebut bertemu untuk pertama kalinya pada bulan april
2001. IASB , setelah direorganisasi akan mencakup badan berikut :
Badan
Wali. Badan wali IASB mengangkat anggota dewan, komite interpretasi
pelaporan keuangan internasional dan dewan penasihat standard. Perwalian
bertanggung jawab untuk mengumpulkan dana dan mengawasi serta mengevaluasi
prioritas dan operasi IASB.
Dewan
IASB. Dewan menetapkan dan memperbaiki standard akuntansi keuangan dan
pelaporan usaha. Tanggungjawabnya meliputi ”memenuhi tanggung jawab untuk
seluruh permasahalan teknis IASB termasuk penyusunan dan penerbitan standard
Akuntansi Internasional,Standard Pelaporan Keuangan Internasional,dan Draf
Standard… serta persetujuan akhir atas interpretasi yang dikeluarkan oleh
komite Interpretasi Pelaporan Keuangan.” dan menyetujui proposal proyek serta
metode dan prosedur untuk mengembangkan standard. Dewan yang ditunjuk oleh
Badan Wali untuk memberikan”kombinasi terbaik yang ada dari keahlian teknik dan
latar belakang pengalaman bisnis internasional dan kondisi pasar yang
relevan”. Anggota-anggota tersebut diangkat untuk masa lima tahun, dan hanya
dapat diperpanjang satu kali.
Dewan
Penasihat Standard. Dewan penasihat standard ditunjuk oleh perwalian, yang
memiliki latar belakang geografis dan profesional yang berbeda,yang ditunjuk
untuk masa tiga tahun yang dapat diperbaharui”. Dewan Penasihat standard
umumnya bertemu tiga kali setiap tahun. Tanggung jawabnya adalah untuk
memberikan nasihat kepada dewan mengenai agenda dan prioritasnya, untuk
memberikan pandangan mengenai dewan atas ”organisasi dan individual dalam dewan
atas proyek penentuan standard utama” dan untuk memberikan ”nasihat lainnya”
kepada dewan dan perwalian.
Komite
Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC). IFRIC diangkat oleh
perwalian. IFRIC menginterpretasikan ”Penerapan Standard Akuntansi
Internasional dan standar pelaporan keuangan internasional dalam konteks
kerangka dasar IASB” menerbitkan rancangan interpretasi dan mengevaluasi
komentar atasnya dan memperoleh persetujuan dewan untuk interpretasi akhir.
Pengakuan
dan Dukungan bagi IASB
Standar
Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di seluruh
dunia, sebagai contoh :
(1)
digunakan oleh banyak negara sebagai dasar ketentuan akuntansi nasional;
(2)
digunakan sebagai acuan internasional di kebanyakan negara-negara industri
utama dan negara-negara pasar berkembang yang membuat standarnya sendiri;
(3)
diterima oleh banyak bursa efek dan badan regulator yang memperbolehkan
perusahaan asing atau domestik untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun
menurut IFRS;
(4)
diakui oleh Komisi Eropa dan badan supranasional lainnya.
Respons
Komisi Pasar Modal AS terhadap IFRS
SEC
(Komisi Pasar Modal AS) menyatakan 3 kondisi yang harus dipenuhi oleh
perusahaan sebelum SEC menerima standar IASB. Adapun 3 kondisi tersebut adalah
sebagai berikut :
(1)
Standar harus mencakup bagian inti ketentuan akuntansi yang menentukan dasar
akuntansi yang komprehensif dan secara umum dapat diterima
(2)
Standar harus berkualitas tinggi, menghasilkan daya banding dan transparansi,
serta memberikan pengungkapan penuh
(3)
Standar harus di interpretasikan dan diterapkan secara ketat.
Perbandingan
antara IFRS dan Isi Prinsip Akuntansi Komprehensif lainnya
Badan
Standar Akuntansi Keuangan AS (FASB) telah memulai suatu proyek besar yang
membandingkan IAS dengan standar AS pada tahun 1995, dan menerbitkan laporan
yang detail pada tahun 1996 dan 1999. proyek perbandingan antara IASC dan GAAP
AS merupakan bagian dari rencana FASB untuk aktivitas internasional, yang
mencakup promosi daya banding internasional standar akuntansi. Tujuan utama
penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dalam menilai dapat
diterimanya IAS untuk pencatatan surat berharga di Amerika Serikat.
Studi
lain telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mendorong konvergensi antara
standar akuntansi nasional dengan IFRS.
E. Mendeskripsikan pendekatan baru
Uni Eropa dan mengaitkannya dengan integrasi pasar keuangan Eropa.
UNI
EROPA (EUROPEAN UNION – EU)
Traktat
Roma mendirikan EU pada tahun 1957, dengan tujuan untuk mengharmonisasikan
sistem hukum dan ekonomi negara-negara anggotanya
Komisi
Eropa (EC, badan berkuasa dalam EU) memliki kekuasaan penuh atas direktif
akuntansinya terhadap seluruh negara anggota.
Salah
satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk
mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah
inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
1. Perolehan
modal dalam tingkat EU
2. Membuat
kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi
3. Mencapai
satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya
tercatat.
EC
telah meluncurkan suatu program utama harmonisasi hukum perusahaan segera
sesudah pembentukannya. Direktif EC saat ini telah mencakup seluruh aspek hukum
perusahaan, beberapa diantaranya memiliki pengaruh langsung terhadap akuntansi.
Direktif
EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978 merupakan satu set aturan
akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar EU. Ketentuan
Direktif Keempat berlaku bagi akun-akun perusahaan secara individu dan mencakup
aturan bentuk laporan keuangan, ketentuan pengungkapan, dan aturan
penilaian. Pandangan yang tepat dan wajar merupakan ketentuan paling dasar dan
mempengaruhi pengungkapan dalam bentuk catatan kaki, sebagaimana halnya
mempengaruhi laporan keuangan. Direktif Keempat juga mewajibkan laporan
keuangan untuk diaudit. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa
perusahaan-perusahaan Eropa mengungkapkan informasi yang dapat dibandingkan dan
setara dalam laporan keuangannya.
Direktif
Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah laporan
keuangan konsolidasi. Pada saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan
kekecualian dan bukan kewajiban. Direktif Ketujuh mewajibkan konsolidasi bagi
kelompok usaha yang besarnya di atas ukuran tertentu, menentukan pengungkapan
dalam catatan dan laporan direktur, dan mewajibkan dilakukannya audit.
Direktif
Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai aspek kualifikasi
profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh hukum
(audit wajib). Pada dasarnya, direktif ini menentukan kualifikasi minimum
auditor. Direktif ini juga tidak membahas kebebasan pendirian profesional di
antara negara-negara EU. Pelatihan wajib harus diselesaikan di bawah pengawasan
seorang auditor yang telah ditunjuk. Harus terdapat indepedensi, namun Direktif
Kedelapan memberikan kekuasaan diskresi terhadap negara-negara EU untuk
menentukan kondisi-kondisi indepedensi.
Bab
11. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
A. Memahami kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional dan strategi dasar untuk pengumpulan
informasi.
Ø Analisis
Laporan Keuangan Internasional
Analisa
laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa
laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini
penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering
digunakan dan lebih sederhana.
Tujuan
analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini
dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisa
rasio mencakup mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan
antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan perbandingan rasio
terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini memberikan masukan terhadap
derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos laporan keuangan dan dapat
membantu dalam mengevaluasi efektifitas kebijakan operasi, investasi, pendanaan
dan retensi laba yang diambil manajemen.
Ø Analisis
Strategi Bisnis Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan
keuangan. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan risiko usaha yang
utama,analis usaha mambantu para analisis untuk membuat peramalan yang
realistis. Prosedur standar untuk untuk mengumpulkan informasi yang digunakan
dalam ananlisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan
penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analisis
dan profesional keuangan lainnya.
Analisis
dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyaknya kontradiksi.
Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi elah mengarah
pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Ø Kesulitan-kesulitan
Analisis Strategi Bisnis Internasional & Strategi Dasar untuk Pengumpulan
Informasi, yaitu:
a.
Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
b.
Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
B. Menjelaskan langkah-langkah analisis akuntansi.
Analisis Akuntansi
Tujuan
analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan
untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena
merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar
evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langkah
analisis akuntansi :
Terdapat
4 langkah dalam melakukan analisis usaha dengan menggunakan laporan keuangan
yaitu:
1. Analisis
Strategi Usaha Internasional
2. Analisis
Akuntansi
3. Analisis
Keuangan
4. Analisis
Prospektif Internasional.
Langkah-langah dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
1. Identifikasikanlah
kebijakan akuntansi utama
2. Analisislah
fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasilah
strategi akuntansi
4. Evaluasilah
kualitas pengungkapan
5. Indentifikasikanlah
potensi terjadinya masalah
6. Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi
C. Memahami pengaruh analisis
akuntansi terhadap akuntansi antar negara dan kesulitannya dalam memperoleh
informasi yang diperlukan.
Kesulitan
memperoleh informasi akuntansi internasional
Keempat
tahap analisis usaha (analisis usaha, akuntansi, keuangan, dan prospektif)
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
1. akses
informasi
2. ketepatan
waktu informasi
3. hambatan
bahasa dan terminology
4. masalah
mata uang asing
5. perbedaan
dalam jenis dan format laporan keuangan.
Penjelasan
sebagai berikut:
1. Akses
Informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini
memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari
berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber
informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2)
organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan
Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
2. Ketepatan
Waktu Informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan
siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan
dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan
keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan
yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang
dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang
di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak
konvensional.
3. Pertimbangan
Mata Uang Asing
Akun-akun
yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua
jenis permasalahan yaitu :
1.
Berkaitan dengan kemudahan pembaca
2.
Menyangkut isi informasi.
Sebagian
besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya
dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang
terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat
menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila
laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam
melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal
umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara
khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering
kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan
dengan peristiwa yang mendasarinya.
D. Mengenali mekanisme untuk
mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar negara.
Beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang
diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
2. Beberapa
yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
E.
Memahami kesulitan dan kelemahan dalam analisis laporan
keuangan internasional.
a.
Akses informasi Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World
Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.
b.
Ketepatan waktu informasi Ketepatan waktu laporan
keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap
Negara.
c.
Hambatan bahasa dan terminology.
d.
Masalah mata uang asing.
e.
Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
F.
Memahami bagaimana menggunakan www untuk memperoleh
informasi penelitian perusahaan.
Penggunaan
Website untuk memperoleh Informasi penelitian perusahaan, yaitu:
a. Mayoritas perusahaan memiliki Web site tersendiri dan mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk menginformasikan informasi keuangan terutama laporan keuangan pokok yaitu neraca dan laba rugi. Tidak banyak, kurang dari 40% perusahaan yang memberikan informasi keuangan tambahan (catatan atas laporan keuangan, pendapat auditor dan analisis manajemen).
a. Mayoritas perusahaan memiliki Web site tersendiri dan mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk menginformasikan informasi keuangan terutama laporan keuangan pokok yaitu neraca dan laba rugi. Tidak banyak, kurang dari 40% perusahaan yang memberikan informasi keuangan tambahan (catatan atas laporan keuangan, pendapat auditor dan analisis manajemen).
b. Mayoritas perusahaan hanya memberikan duplikasi informasi atau sebagian dari informasi hard copy laporan historis yang diubah dalam bentuk hypertext atau format pdf.
c. Tidak banyak perusahaan yang benar-benar memanfaatkan fitur-fitur Internet secara optimal. Hal ini terbukti, kurang dari 10% dari perusahaan sampel yang menyampaikan informasi mengenai pergerakan saham. Disamping itu, meskipun mayoritas home page menampilkan press release, tetapi kurang dari 35% yang melakukan update atas informasi yang ditampilkan.
d. Mayoritas perusahaan telah menggunakan teknologi yang cukup maju. Hal ini dibuktikan dengan kecepatan menampilkan informasi (94%), penggunaan aplikasi JAVA untuk mempercantik tampilan, penggunaan hyperlinks dan external links dalam home pagenya. Disamping itu, mayoritas tampilan (interface) dari perusahaan sampel sudah terstruktur dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar