Tugas
Minggu ke-2 Softskill Akuntansi Internasional
yulita maulida/21209675/4eb13
yulita maulida/21209675/4eb13
BAB
II. PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.
1. Mengindentifikasi
dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi
Ada 8 faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi internasional yaitu sebagai berikut :
1. Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar
ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua
orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara
hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan
prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus
per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan
pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat
pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan
pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
Banyak Negara berkembang yang
menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena
paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh sistem
pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar di
Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis
menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya
USA di Jepang pada saat PD II.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi
terhadap akuntansi biaya histories dan adorable mempengaruhi kecenderungan
(tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun
perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi
usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang
paling utama.
7. Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang
sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalah artikan dan
disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan
informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional,
menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian
dan maskulinitas.
2. Mengetahui
pendekatan perkembangan akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi pasar
Pendekatan yang
dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat
diamati di negara-negara barat yang memiliki system ekonomi mikroekonomis,
pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.
1. Pola Makroekonomis
Tujuan perusahaan
bisnis tentu saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan
mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi dalam
dimensi dan ruang waktu yang terbatas, dan bertanggung jawab kepada kelompok-kelompok
kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya, tujuan perusahaan absolut, karena
perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan publik yang mempengaruhi dan
mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional; jadi ada hubungan sebab-akibat timbal
balik.
Ada tiga
pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :
a. Perusahaan
bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara.
b. Perusahaan
bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat
aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam
lingkungannya.
c. Kepentingan
publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan
erat dengan kebijakan nasional.
Akuntansi keuangan
yang berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai
penemuan dari mineral atau kandungan minyak, emnhitung beban depresiasi atas
peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan
biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan pembangunan
ekonomi regional atau nasional.
2. Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang
berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat
campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar
kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan
masing-masing terdapat suatu orientasi fundamental yang mengarah pada setiap
sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat berakar di organisasi-organisasi
ekonomi barat dimana orientasi ini berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum,
legislative dan sosial. Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai
inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi
melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya
wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan yang telah terbentuknya secara
mapan dalam lingkungannya.
Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini
menyangkut :
a. Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi
aktivitas-aktivitas ekonomi
b. Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk
menjamin kelangsungan hidupnya.
c. Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah
kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
d. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis,
mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi-aplikasinya dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi
utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa
proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal
moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.
3.
Disiplin Independen
Menganggap
akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk
menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya
yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan,
maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan.
Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin
yang independen.
4.
Keseragaman Akuntansi
Ada tiga pendekatan praktis atas pola pengembangan
keseragaman akuntansi :
1. Pendekatan bisnis
Dalam pendekatan
ini, keseragaman akuntansi ditujukan secara khusus kepada pemakai-pemakai
tertentu data akuntansi. Pendekatan ini mempertimbangkan secara penuh
karakteristik-karakteristik bisnis dan lingkungan bisnis tempat dimana data
dikumpulkan, diproses dan dikomunikasikan. Pendekatan ini merupakan suatu
pendekatan pragmatis yang sangat bergantung pada konvensi dan paling sering dipakai
dalam perancangan bagan-bagan akun terpisah yang seragam, yaitu bagi suatu
cabang industri atau perdagangan
2. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi
bagi keseragaman akuntansi pada dasarnya adalah pendekatan makro. Pendekatan
ini mengakaitkan akuntansi dengan kebijakan publik. Badan-badan hukum dan
peraturan publik digunakan untuk menjalankan sistem yang telah terbentuk dalam
pola pengembangan seperti itu. Pertimbangan - pertimabangan akuntansi teknis
berada pada tingkatan kedua, dan pertimbangan- pertimbangan kebijakan nasional
berada pada tingkatan paling atas.
3. Pendekatan teknis
Pendekatan
akuntansi teknis atas pengembangan keseragaman merupakan pekerjaan para
akademisi. Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan ini berusaha
memperoleh keseragaman dari prinsip-prinsip dasar pembukuan double adalah bahwa
proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan entry. Pendekatan ini juga
merupakan pendekatan umum karena perhatian langsung diberikan kepada
karakteristik-karakteristik bisnis tertentu dari transaksi-transaksi akuntansi
atau proses akuntansi. Terakhir, orientasi yang luas dari pendekatan ini pada
hakekatnya bersifat teoritis.
Wolk & Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa
secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman
mengenai akuntansi internasional, yaitu :
1. Absolute uniformity
Berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam
satu format pelaporan keuangan akan berlaku internasional tanpa membeda-bedakan
keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai
2. Circumstantial uniformity
Berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan
metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan.
3. Purposive uniformity
Akan mempertimbangkan kedua keadaan
perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan
manfaatnya.
3. Mengidentifikasi negara yang dominan dalam
perkembangan praktek akuntansi
Beberapa negara yang dominan terhadap
perkembangan akuntansi antara lain:
1. Prancis
2. Jepang
3. Amerika Serikat
1. Prancis
2. Jepang
3. Amerika Serikat
Prancis
Prancis merupakan pendukung utama
akuntansi nasional di dunia.Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan
Comptable General (kodeakuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan
September 1947. Revisikode tersebut dilakukan pada tahun 1957. Revisi
selanjutnya terjadi padatahun 1982 berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE).
Pada tahun 1986,rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam
DirektifKetujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan direvisi lebih
lanjutpada tahun 1999.
Ciri khusus akuntansi di Prancis
adalah terdapatnya dikotomi antaralaporan keuangan perusahaan secara tersendiri
dengan laporan keuangankelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum
memperbolehkanperusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan KeuanganInternasional
(IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum diAS (GAAP) dalam
menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan di
Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua
badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan
hukum pajakpenghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut
pula. Padaparuh pertama abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan
pengaruhJerman; pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir
ini,pengaruh badan Badan Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan
danpada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasisector
swasta sebagai pembuat standar akuntansi. Akuntansi di Jepang sedang dibentuk
ulang agar sesuai dengan IFRS.
Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur
oleh Badan Sektor Swasta (BadanStandar Akuntansi Keuangan, atau Financial
Accounting Standards Boardi –FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi
Pengawas Pasar Modalatau Securities Exchange Commission – SEC) juga memiliki
kekuasaan untuk menerapakan standarnya sendiri.
Dalam
perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan ketimbang
Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang
dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada IFRS yang ada.
4. Memiliki
pengetahuan dasar klasifikasi akuntansi dan bisa membandingkannya.
Dasar klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
1. Pendekatan Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
2. Pendekatan Inductive
Praktek akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
5. Menjelaskan
perbedaan antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum dan negara mana yang
dominan penerapannya.
Perbedaan Penyajian Wajar dan Kepatuhan
Terhadap Hukum di Negara yang Dominan Perbedaan penyajian wajar dan kepatuhan
terhadap hukum mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut penyesuaian yang
dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Beberapa masalah
diantaranya :
1. Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi.
2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum).
3. Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).
1. Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi.
2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum).
3. Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).
6. Isu Penting Perbedaan Penyajian Wajar dan Ketaatan Terhadap Hukum
Isu penting yang terjadi saat ini adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Sehingga
negara-negara yang belum melakukan
penyajian wajar melalukan penyesuaian terhadap laporannya.
Sumber :
http://agiewahyuwinata.blogspot.com/2011/03/negara-yang-dominan-dalam-perkembangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar