contoh
yulita maulida - 21209675
Kamis, 06 Juni 2013
Jurnal "ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA USAHA MIE AYAM MIN WONOGIRI"
ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU
MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA USAHA MIE AYAM MIN WONOGIRI.
ABSTRAK
Pada umumnya setiap perusahaan menjalankan usaha bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin, untuk mencapai tujuan tersebut
berbagai cara yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan penerapan informasi
diferensial, yaitu meneruskan atau menghentikan proses pengolahan produk
tertentu, menerima atau menolak pesanan khusus, membeli atau membuat sendiri
dan sebagainya. Salah satu cara yang bisa ditempuh yaitu dengan membeli atau
membuat sendiri. Perusahaan
harus memperhitungkan berapa biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan apabila
membeli atau membuat sendiri. Hasil dari pengamatan analisis yang dilakukan
pada Mie Ayam Min Wonogiri dilihat dari biaya yang dikeluarkan dan laba
diferensial yang diperoleh menunjukkan
bahwa gambaran tentang peran dari akuntansi diferensial dalam pengambilan suatu
keputusan jangka pendek, dimana pihak perusahaan membuat sendiri bahan baku
Mie, karena biaya produksi yang dikeluarkan apabila membuat sendiri lebih
rendah dari pada membeli dari luar.
Kata Kunci : Membeli atau Membuat Sendiri Bahan
Baku Mie, Mie Ayam Min Wonogiri.
PENDAHULUAN
Krisis
moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 telah berubah
menjadi krisis ekonomi. Krisis ini telah menyebabkan merosotnya perekonomian
Indonesia, dan kini belum menujukkan akan berakhir. Kondisi ekonomi negara yang
terus memburuk ditambah dengan krisis yang berkepanjangan, mengakibatkan banyak
perusahaan yang mengalami kemunduran, dan berakhir bangkrut. Salah satu yang terkena imbas dari krisis ialah
sektor Industri.
Sejalan
dengan turunnya laju pertumbuhan sektor industri, persaingan antar industri
sejenis pun menjadi sangat kompetitif. Sehubungan dengan keadaan ini, manajemen
mempunyai peran yang amat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan, yaitu
untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dengan pengoptimalan
sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti : mesin, material, modal,
dan manusia secara efektif serta efisien. Berhasil atau tidaknya pencapaian
perusahaan, bergantung pada manajemen perusahaan tersebut, apakah manajemen
suatu perusahaan sudah mampu mencapai tujuan perusahaan yang sebenarnya, baik
tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Ukuran yang sering dipakai
untuk, menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah laba
yang dihasilkan dari operasional perusahaan.
Biaya
menentukan harga jual produk untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan, harga
jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan langsung
mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi sangat mempengaruhi biaya.
Salah
satu jenis informasi yang dibutuhkan oleh manajemen sebagai dasar perencanaan
dan pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi diferensial (differential accounting information).
Informasi akuntansi diferensial adalah suatu informasi akuntansi yang
menyajikan perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam altenatif tindakan
tertentu dibandingkan dengan altenatif tindakan lain.
Manajemen
membutuhkan informasi akuntansi diferensial ini untuk memilih altenatif tindakan
yang terbaik diantara alternatif yang tersedia, pemilihan alternatif akuntansi diferensial
mempunyai dua karakteristik, yaitu : informasi masa yang akan datang dan
informasi berbeda diantara yang akan diambil oleh pengambil keputusan.
Pada informasi akuntansi diferensial, umumnya
manajemen menghadapi empat macam pengambilan keputusan dalam jangka pendek,
yaitu membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses lebih lanjut suatu
produk, menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan
usaha suatu bagian perusahaan, menerima atau menolak pesanan khusus. Keputusan
membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan
yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis
produk.
Salah satu keputusan yang perlu diambil dalam perencanaan pada setiap
alternatif adalah membeli atau membuat sendiri suatu komponen bahan baku.
Sebelum membuat keputusan, pihak
manajemen membandingkan alternatif-alternatif sebelumnya. Setiap alternatif
yang dibandingkan dengan altenatif
lainnya, tentu dilihat mana biaya yang lebih meringankan perusahaan tetapi hasilnya akan lebih besar atau
sekurang-kurangnya sama.
Kesalahan dalam mengambil keputusan dapat mengakibatkan perusahaan akan
kehilangan laba, apalagi pada
saat situasi perekonomian tidak menentu seperti saat ini, kondisi perusahaan
akan semakin terjepit, untuk itu pihak manajemen harus hati-hati dalam
menentukan suatu keputusan. Kesalahan dapat terhindarkan dengan mengadakan
analisa untuk memilih alternatif yang lebih baik oleh perusahaan Mie Ayam Min
Wonogiri, suatu usaha yang bergerak dibidang produksi mie. Pihak manajemen menemui masalah dalam
pengambilan keputusan untuk membeli dari pemasok luar atau membuat sendiri
“Mie”.
Oleh karena itu apakah perusahaan harus
membeli bahan baku yang berupa mie dari pemasok luar atau perusahaan sebaiknya
membuat sendiri dengan memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ilmiah ini
adalah:
·
Bagaimana
Manajemen Mie Ayam Min
Wonogiri dalam mengambil keputusan untuk membeli atau membuat sendiri mie?
TINJAUAN PUSTAKA
Informasi akuntansi
Perusahaan khususnya pihak manajemen selalu dihadapkan pada perencanaan
dan pengambilan keputusan yang menyangkut berbagai macam alternatif yang harus
dipilih. Dalam pengambilan keputusan itu mereka menghadapi ketidakpastian dalam
memilih berbagai alternatif. Informasi akuntansi sangat membantu manajer dalam
proses pengambilan keputusan manajemen untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dan untuk mengurangi ketidakpastian atas alternatif yang dipilih.
Agar pembuatan keputusan bisa tepat maka diperlukan informasi yang akurat yaitu
informasi yang relevan, tepat waktu dan pendapatan melebihi biaya didalam
perolehan informasi tersebut.
Menurut Warindrani (2006,1) mendefinisikan “Informasi
akuntansi adalah proses pengukuran, analisis, pencatatan dan pelaporan terhadap
seluruh kejadian ekonomi yang mempengaruhi aktiva suatu perusahaan”.
Menurut Mulyadi (2001, 14) Informasi akuntansi sebagai bahasa bisinis dikelompokkan
menjadi tiga golongan, yaitu:
1.
Informasi
Operasi
Untuk melaksanakan aktivitas perusahaan sehari-hari,
manajemen memerlukan berbagai informasi seperti jumlah kilogram bahan baku yang
dipakai dalam produksi, jumlah sediaan produk jadi yang ada digudang, jumlah
produksi hari ini, jumlah jam kerja karyawan dalam satu minggu, dan jumlah
produk yang dijual hari ini. Informasi operasi ini merupakan bahan baku untuk
mengolah tipe informasi akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan
informasi akuntansi manajemen.
2.
Informasi
Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan diperlukan baik oleh manajemen maupun pihak
luar perusahaan untuk pengambilan keputusan guna menentukan hubungan antara
pihak tersebut dengan perusahaan. Informasi akuntansi keuangan ini dihasilkan
oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi keuangan.
3.
Informasi
Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi
manajemen diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan dua fungsi pokok
manajemen : perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi
akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan
yang disebut akuntansi manajemen.
Informasi Akuntansi Manajemen
Menurut Warindrani (2006,1) akuntansi manajemen
merupakan proses identifikasi,
pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan, interprestasi dan pelaporan
kejadian-kejadian ekonomi suatu badan usaha yang di maksudkan agar manajemen
atau pegawai yang diberi wewenang dapat menjalankan fungsi perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan.Perbedaan
Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Menurut Hansen dan Mowen (2000, 8) Sistem informasi akuntansi pada suatu
perusahaan memiliki dua subsistem utama yaitu :
1.
Sistem Akuntansi Keuangan
Sistem ini berhubungan dengan
penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem tersebut menggunakan
peristiwa ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan
konvensi tertentu. Adapun tujuan dari sistem ini yaitu penyusunan laporan
eksternal (laporan keuangan) bagi investor, kreditor, lembaga pemerintah, dan
pengguna eksternal lainnya.
2.
Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem ini menghasilkan
informasi untuk pengguna internal seperti manajer, eksekutif, dan pekerja.
Adapun tujuan dari sistem ini yaitu untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan.
Dalam prakteknya akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan memiliki hubungan karena data yang diproses agar
menjadi informasi yang diperlukan dan bermanfaat berasal dari data yang sama
yaitu semua fakta ekonomi yang terjadi. Yang membedakan diantara keduanya dapat
dilihat dari tabel dibawah ini :
Tipe Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi
akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: objek informasi,
alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Jika informasi akuntansi
manajemen dihubungkan dengan objek informasi, seperti produk, departemen, atau
aktivitas, maka akan menghasilkan konsep informasi penuh. Jika informasi akuntansi
manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih, maka akan dihasilkan
konsep informasi akuntansi diferensial, yang sangat oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan pemilihan alternatif. Jika informasi akuntansi
pertanggungjawaban, yang terutama bermanfaat untuk mempengaruhi perilaku
manusia dalam organisasi
Informasi
akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada tahap
penganalisaan konsekuensi setiap alternatif tindakan yang mungkin ada dalam
proses pengambilan keputusan tersebut. Informasi akuntansi manajemen dibagi
menjadi tiga jenis yaitu
1. Informasi
Akuntansi Penuh
Informasi
akuntansi penuh dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang
akan datang. Informasi akuntansi penuh mencakup informasi aktiva, pendapatan,
dan biaya. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat
untuk : pelaporan informasi keuangan kepada manajemen dan pihak luar perusahaan
dan analisis kemampuan untuk menghasilkan laba. Informasi akuntansi penuh yang
berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk : penyusunan program,
penetuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual
yang diatur dengan peraturan pemerintah.
2. Informasi
Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi
akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan biaya
yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas pusat
pertanggungjawaban tersebut. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupan
informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi
tersebut menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang
bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya.
3. Informasi
Akuntansi Diferensial
Informasi
akuntansi diferensial merupakan informasi
tentang bagaimana biaya, penghasilan dan aktiva akan berbeda jika suatu tindakan diambil.
Misal, jika perusahaan memproduksi produk maka
biaya diferensial adalah selisih biaya yang diperlukan untuk tambahan
menghasilkan produk tambahan tersebut.
Informasi
Akuntansi Diferensial
Menurut Mulyadi
(115, 2001) “Informasi akuntansi diferensial adalah taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan, dan biaya dalam tindakan alternatif tertentu dibandingkan dengan
alternatif tindakan lainnya”.
Dari pengertian informasi akuntansi diferensial diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi diferensial menekankan pada laba diferensialnya, yaitu taksiran perbedaan pendapatan dan biaya dimasa yang akan datang yang dipergunakan untuk menentukan pilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok yang terdiri dari:
Dari pengertian informasi akuntansi diferensial diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi diferensial menekankan pada laba diferensialnya, yaitu taksiran perbedaan pendapatan dan biaya dimasa yang akan datang yang dipergunakan untuk menentukan pilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok yang terdiri dari:
1.
Informasi masa yang akan datang
2.
Berbeda diantara berbagai alternatif yang dihadapi oleh
pengambil keputusan.
Informasi akuntansi
diferensial diperlukan oleh pihak manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan
alternatif tindakan yang terbaik diantara beberapa alternatif keputusan yang
tersedia. Karena pengambilan
keputusan selalu menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan
adalah informasi yang akan datang. Informasi akuntansi diferensial terdiri dari
:
1.
Pendapatan diferensial, bermanfaat untuk pengambilan keputusan, pendapatan
diferensial adalah pendapatan yang berbeda diantara berbagai alternatif
keputusan yang mungkin dipilih. Pendapatan masa lalu atau masa yang akan datang
yang tidak berbeda diantara berbagai alternatif keputusan yang mungkin dipilih
bukan merupakan pendapatan diferensial. Jadi, karakteristik pendapatan
diferensial adalah pendapatan masa yang akan datang dan pendapatan yang berbeda
diantara berbagai alternatif keputusan.
2.
Aktiva diferensial,
berguna memberikan ukuran berapa jumlah dana yang akan ditanamkan dalam
penggantian aktiva tetap tertentu.
3.
Biaya diferensial, merupakan biaya yang akan datang yang berbeda
diantara berbagai macam alternatif keputusan yang mungkin dipilih. Besarnya
biaya diferensial dihitung dari perbedaan biaya pada alternatif tertentu dibandingkan dengan biaya pada
alternatif lainnya. Jadi, karakteristik biaya diferensial adalah biaya masa
yang akan datang dan biaya yang berbeda diantara berbagai alternatif keputusan.
4.
Biaya yang akan datang, merupakan biaya yang diharapkan akan terjadi
selama periode waktu yang tercakup oleh keputusan yang akan dibuat. Biaya masa lalu tidak diferensial
untuk pembuatan keputusan, namun bermanfaat untuk meramal biaya yang akan
terjadi dimasa yang akan datang.
5.
Laba diferensial, erat hubungannya dengan pengertian pendapatan diferensial
dan biaya diferensial. Laba
diferensial adalah laba yang akan datang yang berbeda diantara berbagai
alternatif yang mungkin dipilih. Besarnya laba diferensial dihitung dari
perbedaan antara laba pada alternatif tertentu dibandingkan dengan laba pada
alternatif lainnya. Besarnya laba diferensial diperhitungkan dengan rumus:
Laba diferensial = Pendapatan
diferensial – Biaya diferensial
Laba masa yang lalu atau laba masa yang
akan datang namun tidak berbeda diantara alternatif keputusan yang mungkin
dipilih bukan merupakan laba diferensial dan oleh karena itu dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan. Dari definisi yang telah diuraikan maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa karakteristik laba diferensial adalah laba masa yang
akan datang dan laba yang berbeda diantara alternatif keputusan.
Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan
Keputusan Jangka Pendek
Arti jangka pendek dalam hal ini adalah keputusan yang diambil hanya berlaku selama jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi (satu tahun) baik kegunaannya maupun pengaruhnya untuk hal tersebut. Menurut Bastian dan Nurlela (2006, 175) ada beberapa manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek yang pada umumnya dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan yang umumnya terdiri dari empat macam keputusan, yaitu :
Arti jangka pendek dalam hal ini adalah keputusan yang diambil hanya berlaku selama jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi (satu tahun) baik kegunaannya maupun pengaruhnya untuk hal tersebut. Menurut Bastian dan Nurlela (2006, 175) ada beberapa manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek yang pada umumnya dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan yang umumnya terdiri dari empat macam keputusan, yaitu :
1.
Menjual atau memproses lebih lanjut ( sell or
process futher )
Ada kalanya manajemen puncak dihadapkan pada pemilihan
menjual produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut
menjadi produk yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan
macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen
adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial
jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.
2.
Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu
atau kegiatan usaha
departemen tertentu ( stop or continue product
line )
Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu
mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksinya. Dan
informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini
adalah biaya diferensial dan pendapatan diferensial.
3. Menerima
atau menolak pesanan khusus ( special order decision )
Penerapan analisis biaya diferensial juga dapat digunakan
untuk membuat keputusan menerima atau menolak pesanan khusus apabila
kapasitas mesin perusahaan masih terdapat kapasitas yang menganggur dan
pada saat itu harga jualnya dibawah harga pokok produksi dalam hitungan biaya
penuh.
4. Membeli atau membuat sendiri ( make
or buy decision )
Dihadapi
oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai
komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk. Tidak selamanya komponen
yang membentuk suatu produk harus diproduksi sendiri oleh perusahaan. Jika
memang pemasok dari luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga yang
lebih murah daripada biaya untuk memproduksi sendiri komponen tersebut.
Oleh
karena itu, salah satu pemicu timbulnya pertimbangan untuk membeli dari luar
atau memproduksi sendiri adalah penawaran harga dari pemasok luar untuk suatu
komponen produk yang berada dibawah biaya produksi sendiri komponen tersebut.
Pertimbangan untuk membeli atau membuat sendiri dapat juga timbul sebagai
akibat adanya taksiran penghematan biaya jika suatu komponen yang sebelumnya
dibeli dari pemasok luar direncanakan akan dibuat sendiri oleh perusahaan.
Manfaat
informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan membeli atau
membuat sendiri keputusan membeli atau membuat sendiri dilakukan oleh manajemen
dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan memproduksi
berbagai produk. Tidak selamanya komponen suatu produk biasa diproduksi sendiri
oleh perusahaan. Jika memang pemasok luar dapat memasok komponen tersebut
dengan harga yang lebih murah dari pada biaya untuk memproduksi sendiri
komponen tersebut.
Biaya
Biaya merupakan
sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu tujuan yang
telah ditetapkan berdasarkan prosedur-prosedur dan perencanaan tertentu. Biaya
berperan penting dalam perhitungan harga pokok, perencanaan, dan pengendalian
suatu kegiatan usaha. Menurut Bastian dan Nurlela (2006, 4) “Biaya merupakan
pengorbanan sumber ekonomis
yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari uraian
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1.
Biaya diferensial merupakan biaya masa
yang akan datang
2. Dipengaruhi
oleh pengambilan suatu keputusan manajemen
3.
Selalu
relevan dengan alternatif pilihan keputusan
4.
Memberi manfaat lebih baik.
METODE
PENELITIAN
Objek Penelitian dan Sumber Data
Objek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Mie Ayam Min Wonogiri merupakan perusahaan
manufaktur milik pribadi atau perseorangan yang jaringan wilayah organisasinya
kecil. Mie Ayam Min Wonogiri terletak di Jalan Raya Jatiasih RT.05/RW.01 No.7. Yang bergerak dalam bidang usaha makanan.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah:
Field Research
Dengan
metode ini didapatkan data primer yaitu data biaya yang khusus berhubungan
dengan mie pada bulan Januari 2012. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan
data secara langsung. Cara yang ditempuh dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan
secara langsung ke bagian produksi untuk melihat proses pembuatan mie.
b. Wawancara
Yaitu dengan menanyakan
langsung kepada pihak perusahaan yang menangani pembuatan mie untuk mendapatkan
data biaya yang khusus.
Alat Analisis
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan analisis deskriptif yaitu menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikannya pada
data – data yang sudah ada, berupa tabel perhitungan biaya produksi untuk
mengetahui perbandingan biaya produksi mie membeli atau membuat sendiri.
Alat analisis kuantitatif yang digunakan
oleh penulis adalah informasi akuntansi deferensial. Definisi informasi
akuntansi diferensial adalah taksiran perbedaan pendapatan dan biaya masa yang
akan datang yang digunakan untuk menentukan pilihan alternatif terbaik diantara
alternatif yang ada. Besarnya
laba diferensial diperhitungkan dengan rumus:
Laba diferensial = Pendapatan diferensial –
Biaya diferensial
Data Penelitian
Mie Ayam Min Wonogiri memproduksi Mie 20 kg/hari,
dimana setiap 1 kg nya untuk 10 porsi. Jadi dalam sehari jika diproduksi mie 20
kg/hari maka kurang lebih untuk 200 porsi. Pada bulan Januari 2012 memproduksi
Mie sebanyak 620 kg/bulan untuk 6.200 porsi. Apabila membeli dari pihak luar
harga Mie adalah Rp 12.500/kg. Dibawah ini akan dijelaskan perincian komposisi
biaya yang harus dikeluarkan oleh Mie Ayam Min Wonogiri untuk pembuatan Mie
Periode Januari 2012 yang didapat penulis:
Biaya Produksi Mie Ayam
Periode Januari 2012
Sumber : Mie Ayam Min Wonogiri
Hasil Penelitian dan Analisis
Hasil Penelitian Ditinjau dari Biaya Diferensial
Alternatif selain membuat sendiri adalah membeli dari pemasok luar. Harga
beli persatuan kg Mie adalah sebesar Rp 12.500,- selisih antara membeli dari luar
atau membuat sendiri Mie tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Perbandingan Pengeluaran Biaya Mie
Membeli atau Membuat Sendiri
Periode Januari 2012
Keterangan
|
Membuat sendiri
|
Membeli dari luar
|
BBB
|
Rp
2.900.000
|
|
BTKL
|
Rp 2.700.000
|
Rp 2.700.000
|
BOP Variabel
|
Rp 559.000
|
|
Harga Beli
|
|
Rp 7.750.000*
|
Biaya Angkut
|
|
Rp 100.000
|
BOP Tetap
|
Rp 641.000
|
Rp 641.000
|
Total Biaya Diferensial
Penghematan Biaya
|
Rp 6.800.000
Rp 4.391.000
|
Rp 11.191.000
|
Sumber : Mie Ayam Min Wonogiri
Hasil Penelitian Ditinjau
dari Laba Diferensial
Dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau
membeli dari luar mie tersebut informasi akuntansi yang relevan adalah dengan
menggunakan laba diferensialnya, yaitu:
Laporan Laba/Rugi
Membeli atau Membuat Sendiri Mie
Periode Januari 2012
Keterangan
|
Membuat sendiri
|
Membeli dari luar
|
Pendapatan Bersih
|
Rp 37.200.000*
|
Rp 37.200.000*
|
BBB
BOP Variabel
BTKL
|
Rp 2.900.000
Rp 559.000
Rp 2.700.000
|
Rp 2.700.000
|
Biaya Membeli dari Luar
|
|
Rp 7.750.000
|
Biaya Angkut
|
|
Rp 100.000
|
BOP Tetap
|
Rp 641.000
|
Rp 641.000
|
Total Biaya Diferensial
Laba Bersih
|
Rp 6.800.000
Rp 30.400.000
|
Rp 11.191.000
Rp 26.009.000
|
Laba Diferensial Rp 4.391.000
|
Sumber : Mie Ayam Min Wonogiri
Berdasarkan analisis akuntansi diferensial dapat
diputuskan bahwa perusahaan lebih baik membuat sendiri karena mendapatkan
selisih laba bersih yang lebih besar dibandingkan membeli dari luar yaitu
sebesar Rp 4.391.000.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas,
maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan jawaban dari tujuan penulis yaitu
sebagai berikut:
Penggunaan informasi akuntansi diferensial sangat
bermanfaat terhadap manajemen Mie
Ayam Min Wonogiri dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk dapat
membandingkan keputusan manakah yang lebih menguntungkan diantara membeli atau
membuat sendiri Mie. Perbandingan penghitungan biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh kedua alternatif menunjukan bahwa biaya jika Mie Ayam Min Wonogiri membuat sendiri
adalah Rp 6.800.000 sedangkan biaya jika
membeli dari pihak luar Rp 11.191.000 maka Mie Ayam Min Wonogiri dapat menghemat biaya
sebesar Rp 4.391.000. Dengan demikian diketahui bahwa biaya yang
dikeluarkan jika perusahaan membeli dari pihak luar lebih besar dibandingkan
jika perusahaan membuat sendiri. Dengan menggunakan informasi akuntansi
diferensial telah diketahui bahwa alternatif membuat sendiri dapat menghemat
biaya pembuatan Mie, maka keputusan yang diambil oleh Manajemen Mie Ayam Min Wonogiri adalah membuat sendiri.
Pada saat Mie Ayam Min Wonogiri
membeli Mie dari pihak luar, mendapatkan
laba bersih sebesar Rp 26.009.000. Apabila membuat sendiri akan
mendapatkan tambahan laba diferensial sebesar Rp 4.391.000 menjadi Rp 30.400.000.
Saran
Adapun saran yang dapat penulis
berikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan adalah sebaiknya manajemen Mie Ayam Min Wonogiri menerapkan
informasi akuntansi diferensial apabila dihadapkan pada pengambilan keputusan
membeli atau membuat sendiri suatu produk Dan penulis menyarankan kepada Usaha Mie Ayam Min Wonogiri
untuk membuat sendiri bahan baku mie
mengingat biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari pada membeli dari
luar karena dapat melakukan penghematan biaya dan juga lebih menguntungkan.
Keuntungan lainnya adalah Usaha Mie
Ayam Min Wonogiri bisa lebih menjamin kualitas bahan baku mie dan bebas
dari bahan pengawet.
DAFTAR PUSTAKA
Armila Krisna Warindrani, 2006, Akuntansi Manajemen, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Bastian
Bustami dan Nurlela, 2006, Akuntansi
Biaya, Melalui Pendekatan
Manajerial,
Mitra Wancana, Yogyakarta.
Bastian
Bustami dan Nurlela, 2006, Akuntansi
Biaya, Teori dan Aplikasi, Edisi
Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Hansen
dan Mowen, 2000, Akuntansi Manajemen,
Edisi 4, Erlangga, Jakarta
Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Tiga, Salemba Empat, Jakarta
Langganan:
Postingan (Atom)